Jumat, 28 November 2008

DPR jagonya bikin SENSASI !! DPR = Dewan Pemeras Rakyat



20 % naiknya anggaran DPR dalam konteks tahun depan yang melawan akal sehat public, mengapa?? Kita tahu karena taun depan adalah taun politik bukan tahun legislative. Dimana lebih banyak kepentingan partai politik untuk berkampanye. Harusnya taun depan merupakan tahun cuci diri, dimana mereka seharusnya menunjukkan perilakunya, kinerjanya , dan berkesempatan untuk memperbaiki citra DPR dimata public yang sudah sangat kotor. Dan hal ini sangat tidak match antara kenaikan anggaran disatu pihak.Yang hanya menambah citra buruk mereka dimata public. Seharusnya kalau pun akan terjadi kenaikkan anggaran, itu terjadi jika proses legislasi yang lebih banyak. Lha ini??? Tahun depan kan tahunnya politik, kampanye, koar kepentingan rakyat???lah kok malah menohok rakyat dengan mengajukan anggran dana yang dari 1.6 triliun di tahun 2008 menjadi 1.9 triliun!! dengan kedok untuk studi banding?????!! Semua masyarakat tahu, itu adalah plesiran belaka. Dan sudah terbukti hanya sedikit memberikan kontribusi untuk bangsa ini!! Sangat tidak efektif!!! Harusnya mereka mereka benar2 menjaga citra. Menunjukkan bahwa mereka adalah pribadi yang punya komitmen, sekarang kita juga sedang mengalami krisis global, dan harusnya mereka berempati pada masyarakat yang sedang sulit. Harusnya mereka tahu diri mungkin dengan meminimalkan anggaran. Alangkah baiknya jika dana itu dibagikan kepada rakyat miskin yang kelaparan, gizi buruk, pendidikan rendah dan masih banyak lagi masalah2 fundamental yang sedang dihadapi oleh bangsa ini. Dan benar2 keadaan ini melawan logiika sehat.

Saya mengutip pendapat beberapa seseorang pada saat hal ini menjadi tajuk di metro editorial pada tanggal November 29, 2008.

1.Beliau mengatakan Kawan2 di DPR ini ya..mentalnya mental aji mumpung, mumpung bodoh, mempung berkuasa.., atau memang seharusnya perlu KPK harus ikut dalam rapat DPR untuk mengawasinya!!

2.Harus ada pengarang anggaran, biar jadi pensiunan kaya. Harusnya yang disahkan itu jangan undang2 pornografi yang disahkan. Tapi undang2 hukuman mati bagi anggota DPR yang KORUPSI!!!!!

3. Di dewan ini kan banyakan notabene ”orang pintar” kita, tetapi ko kayanya akal2 saja yang ditonjolkan, misalnya hal renovasi gedung dewan, begitu banyak diributkkan rakyat, kayanya mereka ini pinter cari2 saat ada peluang untuk korup, mereka cari2 proyek, karena kalu ga ada proyek, ya ga ada peluang korup!!

4. Gimana kalo DPR diganti dari Dewan perwakilan Rakyat jadi Dewan Pemeras Rakyat!!! Herannya kadang pemerintah seakan membuka celah unutk hal itu. Ck..ck

Seperti kita tahulah perspektif masyarakat sudah gerah sekali, bahkan apatis, public menjadi sinis terhadap tindakan elite politik di DPR yang seharusnya lebih dekat sama rakyat karena kan mereka ini dekat dengan kepentingan rakyat.

Seharusnya mereka ini pintar2 meyakinkan public karena tahun depan adalah tahun kampanye, sungguh ironis bila mereka berkoar2 untuk kepentingan rakyat tapi mereka menaikan anggaran yang notabene itu bener2 buat keperluan yang ga penting2 amat, masih banyak hal yang jauhh lenih penting daripada itu coy..

Harusnya mereka lebih sensitif dengan aspirasi rakyat. Sungguh tidak bijak. Sebenrnya hal ini kembali lagi ke hati nurani mereka dan komitmen masing2 dari mereka.

Lembaga pengontrol dewan secara politik dalam mekanismenya belum ada. Maka dari itu rakyat yang mengawasi langsung. Ya makanya kita terus awasi saja, apa mereka ini di tahun 2009 ini masih pantas ada di senayan atau tidak,!!!

Yahh, kita semua berharap semoga masih ada fraksi2 di DPR yang berani dengan lantang MENOLAK rencana ini.. AMIN..

4 komentar:

Gofar mengatakan...

Itulah indonesia...
Walaupun di negara lain juga ada yg seperti ini, paling tidak pelaku2 tersebut punya rasa malu. Beda dengan negara yang kita pijak ini...

Indonesia, bagimu negeriku, jiwaragaku mengatakan...

Ya itulah konsekuensi dari sistem demokrasi di negara kita... jika kita salah pilih, rusak negeri ini.
Mereka memang salah, tapi kita juga salah telah memilih mereka.
Belum saatnya kita berdemokrasi, karena revolusi belum selesai.
Demokrasi akan berjalan baik jika stabilitas nasional telah tercapai...

iSni mengatakan...

buat saudara Indonesia, lalu bisa anda jelaskan maksud dari pernyataan anda yang mengatakan bahwa kita belum saatnya demokrasi? maksudnya anda kita belum selesai berevolusi mengapa? dan apa contohnya...? trimaksih atas perhatiaanya.

Indonesia, bagimu negeriku, jiwaragaku mengatakan...

Anda kan menyalahkan DPR, sedangkan DPR adalah produk dari demokrasi, siapa yang memilih mereka??
Jika kita yang memilih mereka, secara tidak langsung kita telah salah memilih mereka.